MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ETIKA,
MORAL, DAN AKHLAK
DISUSUN
OLEH:
ANINDYA
NURFITRIJANI
(14430159)
KELAS
G – AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN
AJARAN 2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Etika, Moral,
Dan Akhlak”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Surabaya, 20
Oktober 2014
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. ETIKA
2. MORAL
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah
Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan
syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang
dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan
peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan
untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola
tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap
perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan
adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran
akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan,
meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia
hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya
manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek
menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan
sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
B. Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.
Pengertian etika, moral, dan akhlak
2.
Karakteristik etika Islam
3.
Hubungan tasawuf dengan akhlak
4.
Aktualisasi akhlak dalam kehidupan
masyarakat:
1.
Akhlak kepada Allah SWT
2.
Akhlak kepada diri sendiri
3.
Akhlak kepada orang lain
4.
Akhlak kepada lingkungan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengertian dan peranan dari Etika
2.
Untuk
mengetahui pengertian dari Moral
3.
Untuk
mengetahui pengertian dan macam-macam dari Akhlak
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
Etika
- Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak yang merupakan bentuk jamak dari al-khuluq yang berarti budi pekerti, tabiat atau watak yang tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran. (Pertimbangan yg menjadi dasar penetapan keputusan, peraturan) “ Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung” (Q.S Al-Qalam: 4)
- Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
- Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti adat kebiasaan.
- Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak. Ahmad Amin menegaskan etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
- Etika secara terminologis, menurut Ahmad Amin etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
- Etika dalam Encyclopedia Britania dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi tentang sifat dasar dari konsep baik dan buruk, harus benar dan salah (Zubair 1980)
- Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Moral
- Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin Mores, bentuk plural dari Mos yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
- Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S Poerwodarminto dijelaskan bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.
- Moral secara terminologis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar –salah, baik-buruk (Nata 2002)
Akhlak
- Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah laku, perangai, tabi’at. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi
- Akhlak adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
- Ibnu Maskawaih menyatakan akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan.
- Abdullah Dirroz dalam Tatapangarsa (1984) menegaskan “Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang tidak baik).”
- Imam Ghozali menyatakan akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.
- Akhlak yang baik disebut akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Akhlak yang buruk disebut akhlakul madzmumah.
B. Karakteristik Etika Islam
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu
sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Moral adalah secara etimologis
berarti adat kebiasaan, susila. Jadi moral adalah perilaku yang sesuai dengan
ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum di terima, meliputi kesatuan
sosial/lingkungan tertentu. Sedangkan akhlak adalah ilmu yang menentukan batas
antara baik dan buruk tentang perkataan/perbuatan manusia lahir dan batin.
Didalam Islam, etika yang diajarkan dalam Islam berbeda
dengan etika filsafat. Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Etika Islam mengajarkan dan menuntun
manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku
yang buruk.
2.
Etika Islam menetapkan bahwa yang
menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan
kepada al-Qur’an dan al-Hadits yang shohih.
3.
Etika Islam bersifat universal dan
komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
4.
Etika Islam mengatur dan mengarahkan
fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan
manusia sebagai upaya memanusiakan manusia
Etika
Islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun masyarakat di segala
aspek kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
C. Hubungan Tasawuf Dengan Akhlak
Tasawuf
adalah proses pendekatan diri pada Tuhan dengan cara mensucikan hati sesuci -
sucinya. Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk. Jadi
kaitan / hubungan tasawuf dengan akhlak yaitu bahwa orang yang suci hatinya
akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik. Selain itu, Akhlak
dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan
horizontal antara sesama manusia. Sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi
vertikal antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan
tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.
Dengan demikian dalam proses pencapaian tujuan bertasawuf
seseorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia. Pada dasarnya bertasawuf
adalah melakukan serangkaian ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan
sebagainya. Hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf lebih lanjut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Ketika
mempelajari tasawuf ternyata pula bahwa Al-Qur'an dan AI-Hadist mementingkan
akhlak. AI-Qur'an dan Al-Hadist menekankan nilai-nilai kejujuran,
kesetiakawanan, persaudaraan, rasa kesosialan, rasa keadilan, tolong-menolong,
murah hati, suka memberi maaf, sabar, baik sangka, berkata benar, pemurah, keramahan,
bersih hati, berani, kesucian, hemat, menepati janji, disiplin, mencintai iImu
dan berfikir lurus. Nilai-nilai serupa ini yang harus dimiliki oleh seorang
muslim dan dimasukkan ke dalam dirinya dari semasa ia kecil. Jadi hubungan
antara Ilmu Akhlak dan Ilmu Tasawuf dalam Islam ialah bahwa akhlak merupakan
pangkal tolak tasawuf, sedangkan tasawuf adalah esensi dari akhlak itu sendiri.
D.
Aktualisasi
Akhlak Dalam Kehidupan Masyarakat
1. Akhlak kepada Allah SWT
a) Beribadah kepada Allah, yaitu
melaksanakan perintah Allah untuk menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya.
Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah. (QS.
Adz-Dzaariyat/51:56)
b) Berzikir kepada Allah, yaitu
mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut
maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman
hati. (QS. Ar- Ra’d/13:28)
c) Berdo’a kepada Allah, yaitu
memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan
pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan
akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu
d) Tawakal kepada Allah, yaitu
berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti
akibat dari suatu keadaan. (QS.Hud/11:123)
e) Tawaduk kepada Allah, yaitu
rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan
Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh
dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah.
2. Akhlak kepada diri sendiri
a) Sabar, yaitu perilaku seseorang
terhadap dirinya sendiri sebagai hasil daripengendalian nafsu dan penerimaan
terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah,
menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah. (QS. Al-Baqarah/2:153)
b) Syukur, yaitu sikap berterima
kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur
diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah
memuji Allah dengan bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan
dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan
aturan-Nya. (QS. An-Nahl/16:14)
c) Tawaduk, yaitu rendah hati,
selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau
miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan
dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain. (QS.
Luqman/31:18)
3. Akhlak kepada orang tua dan keluarga
Akhlak
terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara anggota keluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi (QS. An-Nahl/16:90 dan QS. At-Tahrim/66:6). Akhlak kepada ibu
bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan (QS. Al-Isra/17:23-24). Berbuat baik
kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
a) Menyayangi dan mencintai ibu
bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah
lembut
b) Mentaati perintah
c) Meringankan beban, serta
d) Menyantuni mereka jika sudah tua
dan tidak mampu lagi berusaha.
4. Akhlak kepada sesama manusia
a) Akhlak terpuji (Mahmudah)
1)
Husnuzan
Berasal dari lafal husnun (baik)
dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan
baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap
seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah
dan Rasul-Nya antara lain:
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa
semua perintah Allah dan Rasul Nya Adalah untuk kebaikan manusia.
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa
semua larangan agama pasti berakibat buruk.
Hukum husnuzan kepada manusia mubah
atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh
kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif
berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.
2) Tawaduk
Tawaduk berarti rendah hati. Orang
yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata
tawaduk adalah takabur.
3) Tasamu
Artinya sikap tenggang rasa, saling
menghormati dan saling menghargai sesama manusia.
4) Ta’awun
Ta’awun berarti tolong menolong,
gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.
b) Akhlak tercela (Madzmumah)
1) Hasad
Artinya iri hati, dengki. Iri
berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain beruntung.
2) Dendam
Dendam yaitu keinginan keras yang
terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan.
3) Gibah
dan Fitnah
Membicarakan kejelekan orang lain
dengan tujuan untuk menjatuhkan
nama baiknya. Apabila kejelekan yang
dibicarakan tersebut memang
dilakukan orangnya dinamakan gibah.
Sedangkan apabila kejelekan yang
dibicarakan itu tidak benar, berarti
pembicaraan itu disebut fitnah.
4) Namimah
Adu domba atau namimah, yakni
menceritakan sikap atau perbuatan
seseorang yang belum tentu benar
kepada orang lain dengan maksud
terjadi perselisihan antara
keduanya.
5. Akhlak terhadap lingkungan
Berakhlak
terhadap lingkungan hidup adalah di mana manusia menjalin dan mengembangkan
hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Allah menyediakan kekayaan alam
yang melimpah hendaknya disikapi dengan cara mengambil dan memberi kepada alam
serta tidak dibenarkan segala bentuk perbuatan yang merusak alam. Maka alam
yang terkelola dengan baik dapat memberi manfaat yang berlipat ganda,
sebaliknya alam yang dibiarkan merana dan diambil manfaatnya saja justru
mendatangkan malapetaka bagi manusia. (QS. Al-Qashash/28:77, QS. ar-Rum/30:41,
dan QS. Hud/11:61)
Manfaat
etika, moral dan akhlak dalam kehidupan
- Menjadikan insan yang lebih taqwa kepada Allah.
- Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
- Memperbaiki tingkah laku manusia untuk menjadi pribadi yang baik.
- Mengetahui dampak positif hidup rukun dalam kehidupan.
- Memahami pentingnya arti persatuan di dalam kehudipan.
- Menumbuhkan kesadaran pribadi untuk membentuk nuansa kebersamaan dalam kehidupan sosial.
- Dapat berperilaku mahmudah yaitu berakhlak terpuji dan mampu menghindari akhlak madzmumah.
PENUTUP
Kesimpulan
Etika menurut filasafat dapat disebut
sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu
perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak
atau tidak layak, patut maupun tidak patut.
Akhlak adalah hal yang terpenting
dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku,
tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.
Ketiga hal tersebut (etika, moral
dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul
karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah
Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia
menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang
paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Etika, Moral dan Akhlak
http://www.tugasku4u.com/2013/07/makalah-etika-moral-dan-akhlak.html
Etika, Moral, dan Akhlak
Tugas Mata Kuliah Agama Islam
http://jega-a-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-41274-Sebiru%20Sastra%20Indonesia-Etika,Moral%20dan%20Akhlak.html
MAKALAH FAI UIR 2009
Hasil Tulisan Mahasiswa FAI UIR Angkatan 2009
Hakekat, Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
http://makalahfaiuir09.wordpress.com/2009/11/13/karakteristik-etika-islam/
HUBUNGAN TASAWUF DENGAN AKHLAK
http://shintamexazan.blogspot.com/2011/06/hubungan-tasawuf-dengan-akhlak.html
Etika, Moral dan Akhlak dalam Islam
diposting oleh bagus_surya-fisip12 pada 17 December 2012 di
Agama Islam
http://bagus_surya-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-69071-Agama%20Islam-Etika,%20Moral%20dan%20Akhlak%20dalam%20Islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar